Selasa, 30 Desember 2008

Kasih seorang Ibu ( part 4 )

Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah,
tetapi istrinya
mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih
akan hal ini,
karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak.

Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota, dalam sebuah kesempatan,
mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah
baru menyadari
bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya
sendiri. Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya,
bersedia menanggung
semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami
bisa hidup dengan
baik tanpa bantuanmu.

Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria..
Mereka begitu ingin
melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan.

Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh.
Dokter mengatakan
bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang
konsisten. Kalau
kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya.

Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan
sebelumnya. Tetapi biaya
medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya.

Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan
solusi yang
tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya
kepada sang ayah,
karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya..

Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya
berkeliling
kota , bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira
sekali, menyanyikan
lagu 'Shi Sang Chi You Mama Hau', lagu kesayangan
mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua
penderitaannya, ia hanyut
dalam kegembiraan bersama sang anak.

Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang
anak. Sang anak
menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya
ingin dengan ibu.
'Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu,
Nak' kata
ibu. 'Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya
sudah sehat, bila bisa
bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari
banyak uang
untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak
perlu bekerja
lagi, Bu', kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan
berkunjung ke rumah sang
ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh
setiap saat.

Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya
sangat senang
melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang,
sang anak meronta2
ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan
mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh
saat bersama
ibunya, sang anak menolak. 'Saya ingin Ibu, saya tidak
mau mainan itu',
teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih
dan menangis,
sang ibu berkata 'Nak, kamu harus dengar nasehat ibu.
Tinggallah di sini.
Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu.'
'Tidak, aku tidak mau
mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu
juga sayang saya?
Ibu sekarang tidak mau saya lagi', sang anak mulai
menangis.

Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar
tsb tidak
didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2
'Kalau ibu sayang
padaku, bawalah saya pergi, Bu'. Sampai pada akhirnya,
ibunya
memaksa dengan mengatakan 'Benar, ibu tidak sayang kamu
lagi. Tinggallah
disini', ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah
tsb. Tampak anaknya
meronta2 dengan ledakan tangis yang memilukan.

Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya
begitu menyayat
hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak
diperbolehkan menjenguk
anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan
baik. Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti
hidup ini lagi. Ia
telah kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya
tercinta.

Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk
memotong urat
nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya
mungkin tidak
akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk
mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera,
niat bunuh diri
itu dibatalkan, demi anaknya juga........ ... ..

0 komentar:

Bersama kita maju


Program ini ditujukan bagi siapa saja yang saat ini membutuhkan bantuan dana untuk keperluan yang positif seperti :
Investasi membuka/mengembangkan usaha
Melunasi hutang
Biaya sekolah atau kuliah (Beasiswa), dalam dan luar negeri
Biaya riset ilmiah
Kegiatan sosial, termasuk LSM
dan sebagainya.

Headline: uang gratis dari internet
ISI: Hidup perlu perubahan, jgn jadi karyawan terus, bangunlah usaha yg paling memungkinkan anda ikuti melalui internet. Akan kami tunjukan caranya. Simple dan gratis? Hanya untuk yang serius ! Klik

1. Exvortex.com
2. Galesus.com
3. komisiGRATIS.com
4. 5fcc.com
5. Reviews16.com
6. Bagja.com

Salam

GOOD LUCK